- Quwwatus-syabaab (kekuatan pemuda)

Sejak zaman Rasulullah SAW, pemuda merupakan barisan utama dalam memperjuangkan risalah Islam. Pemuda memiliki semangat serta dinamis dalam melakukan segala aktivitas. Hal ini yang menjadikan pemuda selalu memberikan banyak pengaruh dalam perubahan sebuah kaum atau bangsa.

- ‘Atho bilaa tahazzub (memberi tanpa berpihak)


Mahasiswa memiliki pandangan jauh ke depan dan mempunyai sebuah pandangan objektif dan rasional dalam banyak hal. Kekuatan prinsip ini menjadikan perjuangan mahasiswa terjaga idealismenya dan mampu menjunjung nilai kejujuran dan kemurnian sebuah perjuangan.


- Qaumun ‘amaliyyun (selalu bekerja)

Wawasan, kompetensi serta kepedulian seorang mahasiswa menjadikan
mereka kaum yang progresif dan dinamis. Sifat ini memberikan sebuah energi
yang besar dalam bekerja dan beramal secara terus menerus dan dapat
mengikuti perubahan zaman.


- Al mar’atu war-rijal (wanita dan pria)

Persoalan umat mencakup wilayah pria dan wanita, sedangkan mahasiswa
merupakan komunitas yang terdiri dari pria dan wanita. Sehingga komunitas
mahasiswa ini akan mampu memperjuangkan permasalahan umat.

- Laa istibdaad (tanpa keditaktoran)

Mahasiswa tidak bersifat pragmatis terhadap sebuah kepentingan yang bisa
memicu perbedaan dan perselisihan. Rasa kebebasan dan kemerdekaan
sebagai seorang mahasiswa yang beriman dan berilmu, mendorong mereka
terbuka untuk sebuah musyawarah demi mencapai keputusan terbaik.

- Alamiyyah (internasional)

Kesamaan status sebagai mahasiswa, membuat mereka jauh dari fanatisme
kedaerahan, agama, maupun ras. Mahasiswa bisa bertemu dan berhimpun
bersama atas nama mahasiswa, tanpa batasan bangsa maupun ras.